Ungkap Rahasia di Balik Upacara Adat Merti Dusun Mbah Bergas
Selain
terkenal dengan kuliner, dan juga kesenian daerahnya. Sleman memang pantas
memiliki slogan “Sleman Sembada” kenapa pantas? Karena punya banyak cerita dari
adat istiadatnya yang masih kental dan menyatu dengan masyarakat, hingga hal
tersebut dapat mengangkat eksistensi dikenalnya nama Kabupaten Sleman dari
aneka keunikannya. Dan di balik cerita-cerita yang melejit karena suatu
keunikan yang dimunculkan dari setiap desa maupun dusun yang tersebar di
Kabupaten Sleman, membuat masyarakat percaya atau yakin akan adat istiadat
peninggalan sesepuh desa/dusun di Kabupaten Sleman. Dan dari sekian banyaknya
upacara adat yang sampai saat ini digaungkan dan dilestarikan masyarakat
desa/dusun adat. Saya tertarik dengan salah satu upacara adat. Yaitu Upacara
adat Merti Dusun Mbah Bergas. Kenapa saya tertarik? Padahal ada banyak upacara
adat merti dusun di daerah lain.
Karena
setiap dusun memiliki ciri khas masing-masing yang dapat ditonjolkan dan
dikenalkan pada khalayak luas. Salah satu alasan saya memilih untuk membahas
dan sharing cerita mengenai asal muasal terjadinya adat istiadat yang sudah
turun temurun, tahun ke tahun dilakoni masayarakat di Dusun Ngino ini. Untuk
itu agar basa-basi tidak menjadi lebih panjang lagi. Saatnya kita ulas rahasia
di balik Upacara Adat Merti Dusun Mbah Bergas Ngino, Margoagung, Sleman. Selain
terkenal dengan kuliner, dan juga kesenian daerahnya. Sleman memang pantas
memiliki slogan “Sleman Sembada” kenapa pantas? Karena punya banyak cerita dari
adat istiadatnya yang masih kental dan menyatu dengan masyarakat, hingga hal
tersebut dapat mengangkat eksistensi dikenalnya nama Kabupaten Sleman dari
aneka keunikannya. Dan di balik cerita-cerita yang melejit karena suatu
keunikan yang dimunculkan dari setiap desa maupun dusun yang tersebar di
Kabupaten Sleman, membuat masyarakat percaya atau yakin akan adat istiadat
peninggalan sesepuh desa/dusun di Kabupaten Sleman. Dan dari sekian banyaknya
upacara adat yang sampai saat ini digaungkan dan dilestarikan masyarakat
desa/dusun adat. Saya tertarik dengan salah satu upacara adat. Yaitu Upacara
adat Merti Dusun Mbah Bergas. Kenapa saya tertarik? Padahal ada banyak upacara
adat merti dusun di daerah lain.
Karena setiap dusun memiliki ciri khas masing-masing yang
dapat ditonjolkan dan dikenalkan pada khalayak luas. Salah satu alasan saya
memilih untuk membahas dan sharing cerita mengenai asal muasal terjadinya adat
istiadat yang sudah turun temurun, tahun ke tahun dilakoni masayarakat di Dusun
Ngino ini. Untuk itu agar basa-basi tidak menjadi lebih panjang lagi. Saatnya
kita ulas rahasia di balik Upacara Adat Merti Dusun Mbah Bergas Ngino,
Margoagung, Sleman. Dan sering dimeriahkan dengan kirab. Dirunut dari segi historisnya, Mbah Bregas konon
merupakan bangsawan dari Kerajaan Majapahit yang melarikan diri karena tidak
mau tunduk pada kekuasaan Kerajaan Demak. Kala itu, Mbah Bregas tiba di Dusun
Ngino dan menyamar sebagai rakyat biasa dengan menanggalkan gelar
kebangsawanannya. Di Dusun Ngino Mbah Bregas menjadi seorang pertapa dan ia
bertapa di bawah pohon beringin, yang hingga kini pohon tersebut masih dipakai
ritual oleh warga.Keberadaan pertapa yang tak lain adalah Mbah Bregas kemudian
diketahui oleh warga setempat. Ketika di dusun tersebut terjadi wabah penyakit,
pertapa itu membantu warga dengan memberikan pengobatan. Warga yang sakit dan
ditolong oleh pertapa itu kemudian banyak yang sembuh. Sejak saat itulah,
pertapa tersebut mendapat julukan Bregas yang artinya bagas waras atau sehat.
Pertemuan Mbah
Bregas dengan Sunan Kalijaga membawa arti tersendiri bagi Mbah Bregas. Mbah
Bregas akhirnya meninggalkan Dusun Ngino tempatnya bertapa. Namun sebelum pergi
Mbah Bregas meninggalkan pesan-pesan kebaikan kepada warga setempat.
Tidak ada satu pun warga yang tahu kemana perginya Mbah Bregas. Beberapa warga
percaya bahwa Mbah Bregas sebenarnya moksa yakni menghilang bersama raganya.
Ilmu tinggi yang dimiliki Mbah Bregas mampu membuatnya moksa untuk bersatu
kepada Sang Pencipta. Cerita
legenda Mbah Bregas hingga kini masih hidup di benak warga Dusun Ngino dan Desa
Margoagung, Seyegan, Sleman. Warga berusaha untuk melestarikan upacara adat
Mbah Bregas guna mengenang kebaikan-kebaikan yang ditinggalkan oleh Mbah Bregas.
Komentar
Posting Komentar